SEJARAH DESA SIDARAJA KECAMATAN CIAWIGEBANG
Desa Sidaraja adalah bagian dari wilayah Kecamatan Ciawigebang yang berada di sebelah Timur Kabupaten Kuningan dalam Provinsi Jawa Barat. Sejarah tentang Desa Sdaraja sebetulnya tidak ada bukti otentik Baik Berupa Prasati Peninggalan ataupun catatan tertulis yang mana sumbernya dapat di pertanggung jawabkan. yang melatar belakangi nama ataupun pembentukan desa Sidaraja sendiri, namun dari beberapa sumber yang telah dikumpulkan baik dari internet maupun Informasi dari mulut ke mulut, Sidaraja adalah seUnit wilayah desa yang termasuk tua / kolot di Kabupaten Kuningan. Terbentuk melalui perjalanan waktu yang panjang dan penuh dengan kisah inspiratif dalam sejarahnya hinggan kini.
Sidaraja terdiri dari dua suku kata “sida” yang berarti “Menjadi” dan “Raja” yang berarti “Raja” namun ada pula yang berpendapat nama sidaraja berasal dari kata “Seda” yang berarti anak dan “Raja” yang berarti Raja. jadi ada dua pendapat tentang asal muasal dari nama Desa Sidaraja, Pendapat Pertama mengatakan Sidaraja berarti “Menjadi Raja” dan Pendapat Kedua mengatakan Sidaraja berarti “Anak Raja”.
- PERIODE ABAD 19
Pada sekitar tahun 1870 adalah Ibu Kota Kecamatan, ketika itu Ibu kota Kawadanan adalah Lebakwangi, Pada Tahun tersebut ibu Kota kewadanan Lebakwangi dan ibu kota Kecamatan Sidaraja berpindah ke Desa Aris. Sejalan dengan berpindahnya ibu kota Kecamatan dan ibu kota kewadanan maka Desa Aris dipecah menjadi dua. sebelah selatan dinamakan Ciawigebang dan sebelah utara Ciawilor. Karena melihat geografis Ciawigebang cukup strategis, untuk itu Ciawigebang dijadikan kota kewadanan dan kecamatan tidak di Ciawilor, padahal para tokoh dan pemuka termasuk para pemimpinnya berdomisili di Desa Ciawilor. Dan sebelum ada Desa Aris dipecah menjadi dua, sebagai pusat pemerintahannya di Desa Ciawilor. Sehingga Desa Ciawilor dikenal dengan sebutan Desa kolot.
Pada tahun yang sama Desa Ciawilor satu desa dengan Desa Ciawigebang, pada waktu itu namanya Desa Aris. Desa Aris bukan merupakan Ibu Kota Kecamatan maupun kewadanan. Adapun Kecamatannya berpusat di Desa Sidaraja sedangkan kewadanannya di Lebakwangi.
- PERIODE ABAD 20
Pada tahun 1935. karena wilayah Sidaraja yang terlalu luas akhirnya masyarakat memutuskan untuk memisahkan diri. Pemekaran Desa Sidaraja tersebut adalah Desa Kapandayan. Asal mula nama Kapandayan berasal dari pekerjaan penduduk desa kapandayan yang mayoritas masyarkatnya bekerja sebagai tukang / pembuat perkakas rumah tangga (tukang pandai) masyarakat yang mayoritasnya menjadi tukang pandai tepatnya berada di Dusun Kliwon atau yang terkenal dengan sebutan Pamijen, dari situlah asal mula munculnya nama kapandayan. Sebelum menjadi desa Kapandayan, dahulu sebenarnya wilayah kapandayan menyatu dengan desa Sidaraja. Desa kapandayan memiliki luas + 67,22 Ha dan kini adalah batas desa sebelah Utara dari desa Sidaraja ke Ibu kota Kecamatan Ciawigebang.
Pada tahun 1946 Balai Desa Sidaraja Dibangun Melalui Swadaya Masyarakat. Kepengurusan Pemerintahan Desa Berlangsung Hingga saat ini berganti – ganti kepemimpinan.
NAMA NAMA DEMANG/LURAH/KEPALA DESA SIDARAJA
NO |
PERIODE |
NAMA KEPALA DESA/DEMANG |
KET |
1 |
1881-1897 |
APONG |
|
2 |
1900-1917 |
ASNAP |
|
3 |
1920-1944 |
TJAKRA ASPIJAN |
|
4 |
1944-1952 |
SUBAGDJA |
|
5 |
1952-1957 |
SUMA ATMADJA |
|
6 |
1959-1969 |
SUMANTA DIRAKSA |
|
7 |
1969-1981 |
SUPARTA |
|
8 |
1983-1987 |
EMON ABDURAHMAN |
|
9 |
1989-1997 |
MUHAMMAD |
|
10 |
1998-2007 |
SAHIDI |
|
11 |
2008-2013 |
H. AI ARIFUDIN |
|
12 |
2014-2019 |
TJASTA |
|
13 |
2019 S/D SEKARANG |
H. AI ARIFUDIN |
|